Kamis, 29 September 2016 0 komentar

TUGAS 1 ETIKA BISNIS


Nama  : Riftha Arnis Pradita
NPM    : 17213688
Kelas  : 4EA17



A.   PENDAHULUAN

Melihat pada situasi yang sekarang ini banyak sekali orang yang sibuk dengan aktivitas atau pekerjaannya masing-masing. Dengan aktivitas yang sibuk seringkali orang merasa lelah dan ingin cepat beristirahat sesudah sampai dirumah. Dan dengan hal itu pun terkadang membuat orang-orang lupa akan pekerjaan rumah yang belum terselsaikan, contohnya seperti pakaian, sprei, selimut, dll yang masih belum dicuci karena terlalu sibuk atau lelah setelah melakukan aktivitas atau kesibukan pekerjaan lainnya yang menghambat seseorang menjadi malas untuk mencuci pakainnya.

Dan hal tersebut dapat dijadikanya sebuah kesempatan peluang usaha yang dapat menjanjikan dengan mengingat orang-orang yang malas mencuci karena kesibukannya jadi hal tersebut dapat di jadikan ide untuk meraih keuntungan dari peluang usaha laundry. 

Contoh kasus usaha yang dapat diambil dari keterangan diatas yaitu NgePINK Laundry,  Berdirinya suatu usaha laundry ini dapat menjadikan  pekerjaan rumah seperti mencuci yang sifatnya rutin akan lebih mudah terselsaikan. Karena ditempat laundry ini tidak hanya menawarkan jasa mencuci saja tetapi sekaligus dengan penyetrikaannya.

NgePINK Laundry ini menerima :
- Cuci Setrika
- Cuci Kering
- Cuci Basah
- Setrika

Menerima Cuci :
- Jas 
- Kebaya 
- Boneka
- Selimut
- Sprei
 
Service yang ditawarkan :
- Reguler 2 hari
- Express 1 hari
- Kilat 6 jam

 Harga yang ditawarkan :

- 6000/kg
- 10 nota gratis 2 kg
- 2 hari selesai
     
Dengan begitu pakaian yang dihasilkan menjadi bersih, harum dan rapi. Pada masa perekonomian saat ini, persaingan bisnis sangatlah ketat dalam menonjolkan kualitasnya. Berbagai jenis usaha dibidang produk maupun jasa berlomba-lomba untuk menarik minat para konsumen di Indonesia. Oleh karena itu tempat usaha jasa pencucian pakaian ini dikenal dengan sebutan laundry yang merupakan salah satu usaha yang sangat banyak di sekitar perumahan  kita.


B.   Teori Utilitarianisme Dalam Bisnis

Utilitarianisme adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
1.    Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan, kata Bentham, ialah asas yang menyuruh setiap orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang untuk sebanyak mungkin orang atau untuk masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian, tujuan akhir manusia, mestilah juga merupakan ukuran moralitas. Dari sini, muncul ungkapan ‘tujuan menghalalkan cara’.


Nilai Positif Etika Utilitarianisme antara lain :
1.    Rasionalitas. Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan rasional.
2.    Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang tidak diketahui alasannya.
3.    Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang.

2.    Kelemahan Etika Utilitarianisme
1.    Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yamg tidak sedikit.
2.    Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
3.    Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
4.    Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
5.    Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.



C.   Analisis

Analisa keuntungan dan kerugian utilitarianisme mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah yang memaksimalkan utiliti, yaitu memuaskan preferensi yang berpengetahuan sebanyak mungkin. Dalam pandangan kaum utilitarian-aturan, perilaku tak adil dalam mendeskriminasi kelompok-kelompok minoritas menyebabkan meningkatnya ketakutan pihak lain dengan mengalami aturan yang mengijinkan diskriminasi.Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang dan untuk jangka panjang.

Dengan adanya usaha laundry yang berada di lingkungan tempat saya tinggal ini sangat membantu masyarakat lingkungan sekitar, karena yang sama–sama saling tergantung maupun dari pihak laundry ataupun dari pihak konsumennya, seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan karyawan. Walau terbilang usaha kecil namun usaha laundry ini sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka yang menggunakan jasanya karena dibalik kesibukan mereka, mereka dapat menikmati pakaian yang bersih dan harum ataupun wangi sehingga keseharian mereka tidak khawatir lagi dengan pakaian kotor atau kusam.



Analisis yang didapat dari teori di atas

Positif :

1.    Dengan ada nya usaha laundry sangat membantu meringankan pekerjaan yang tidak sempat dikerjakan.
2.    Biaya yang terjangkau.
3.    Biaya pertanggung jawab seperti ganti rugi yang tak terduga.

Negatif :

1.    Hasil nya yang tidak memuaskan, seperti baju yang hilang dan masih ada noda yang menempel di pakaian.
2.    Air detergen yang membuat pencemaran air.

D.   Referensi






 
;