Nama : Riftha Arnis Pradita
NPM : 17213688
Kelas : 4EA17
A.
PENDAHULUAN
Etika bisnis merupakan cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang
baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
B.
TEORI
Secara umum etika bisnis merupakan acuan cara
yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, etika bisnis memiliki prinsip-prinsip umum yang
dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang
dimaksud. Adapun prinsip prinsip etika bisnis tersebut sebagai berikut:
·
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam etika
bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan
bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang
dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak
bertentangan dengan pihak lain.
Dalam prinsip otonomi etika
bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara penuh
berdasar pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai
prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan
sebagai kelembagaan. Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa
merugikan pihak lain atau pihak eksternal.
• Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika
bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip
kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain
yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam
aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran
terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini
mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan
terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap
semua pihak terkait.
·
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yang
dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan
bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam
stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan
sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis.
Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai
menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan ukuran-ukuran umum yang
telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh prinsip keadilan dalam
etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor
ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi
para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat
produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
C.
KASUS
Kasus ini
terjadi pada saat saya sedang ke mall ada seseorang menghampiri keluarga saya
tiba-tiba memberikan kotak sebagai suatu hadiah yang di imingi didalamnya ada
sebuah jam tangan dan kita diajak ketoko tersebut untuk membeli sebuah produk
yaitu Penjernih air yang langsung bisa diminum seharga Rp. 3.500.000 kita di wawancara dan di foto untuk seleksi
iklan dan mendapat hadiah besar, entah kenapa kita terhipnotis untuk diminta
membeli menggunakan uang tunai tetapi dengan uang tunai tidak cukup dan
disarankan memakai kartu kredit dan akhirnya kami memutuskan untuk membeli
produk tersebut dan kami mendapatkan hadiah berupa barang-barang lain seperti: ressure cooker, sabuk pengecil perut, dvd
player dan juga mixer sesampainya dirumah bahwa barang-barang tersebut kurang
bagus.
D.
ANALISIS
Dalam kasus ini sebaiknya sebagai pihak yang
memasarkan harus memperhatikan kualitas produk jangan sampai demi keuntungan
rela memberikan ketidakjujuran dan ketidakadilan kepada konsumen. Kasus ini
juga sangat tidak berpegang pada ketiga prinsip Etika dalam Berbisnis yaitu
Prinsip Otonom, Prinsip Kejujuran dan Prinsip Keadilan. Perusahaan harus lebih
memperhatiakan kualitas produk, pada dasarnya masih banyak perusahaan yang
menjalankan etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya karena perusahaan yang
baik adalah perusahaan yang baik dari segi financial, internal, eksternal, dan
tentu kepercayaan dari masyarakat luas.
E. REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar